Pertanyaan:
Belum lama telah terjadi gempa di propinsi Madinah, tepatnya di ‘Aisy, kurang lebih 200 km arah barat daya Kota Madinah. Kekuatan gempa sampai 4,15 Skala Richter. Kemah-kemah pengungsian sudah disiapkan di sekitar kota tersebut.
Barangkali kebanyakan dari kita akan bertanya-tanya, gejala alam apa yang terjadi disana? Kenapa bisa terjadi gempa? Apa ada pergeseran lempengan bumi dll?
Jawab:
Pertanyaan-pertanyaan seperti inilah sering terlontar ketika mendengar gempa di suatu tempat, tanpa menyadari hikmah di balik itu semua.
Meski tidak menelan korban jiwa dan materi yang berarti, kejadian ini patut menjadi bahan renungan. Apalagi gempanya terasa sampai ke kota Madinah, sebagaimana dirasakan oleh sebagian ikhwah.
Ternyata peringatan itu bukan hanya terjadi di luar kota suci sebagaimana persangkaan sebagian kita, merasa atau tidak merasa. Peringatan Allah ta’ala di berbagai negara termasuk di negara kita sudah berulangkali kali tersiar dan kita dengar, namun sedikit dari kita yang mau mengambil pelajaran dan merubah keadaan. Dan sekarang diantara peringatan itu sampai ke kota suci yang tercinta ini.
Pernah terjadi gempa di Madinah di zaman Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu, maka beliau mengatakan:
يا أيها الناس ما أسرع ما أحدثتم، لإن عادت لأخرجن من بين أظهركم
“Wahai manusia, betapa cepatnya kalian melakukan berbuat dosa, seandainya gempa ini datang lagi maka aku akan keluar dari hadapan kalian (yaitu meninggalkan kota Madinah).” (Diriwayatkan Nu’aim bin Hammad di Al-Fitan hal:377, dan Al-Baihaqy dalam As-Sunan Al-Kubra 3/342)
Sebenarnya peringatan ini adalah rahmat Allah atas kita semua, untuk menakut-nakuti manusia, supaya mereka mau kembali kepadaNya, mau memohon ampun kepadaNya, mau meninggalkan dosa-dosa mereka. Allah berfirman:
(وما نرسل بالآيات إلا تخويفا) الإسراء : 59
“Tidaklah Kami mengirim tanda-tanda kekuasaan Kami kecuali untuk menakut-nakuti”
Berkata Qatadah:
وإن الله يخوّف الناس بما شاء من آية لعلهم يعتبرون، أو يذكرون، أو يرجعون، ذُكر لنا أن الكوفة رجفت على عهد ابن مسعود، فقال: يأيها الناس إن ربكم يستعتبكم فأعتبوه.
“Sesungguhnya Allah menakut-nakuti manusia dengan apa yang Dia kehendaki dari tanda-tanda kekuasaanNya, supaya mereka mengambil pelajaran, atau mengingat Allah, atau kembali kepadaNya, telah diceritakan kepada kami bahwa kota Kufah telah terjadi gempa di zaman Abdullah bin Mas’ud maka beliau berkata: Wahai manusia sesungguhnya Allah menginginkan kalian untuk kembali maka kembalilah kepadaNya.” (Diriwayatkan oleh Ath-Thabary dalam tafsirnya 17/478)
Berkata Ibnul Qayyim rahimahullah:
أذن الله سبحانه لها في الأحيان بالتنفس فتحدث فيها الزلازل العظام فيحدث من ذلك لعباده الخوف والخشية والإنابة والإقلاع عن معاصيه والتضرع إليه والندم
“Dan terkadang Allah subhanahu mengizinkan bumi untuk bernafas maka terjadilah gempa bumi yang dasyat, sehingga hamba-hamba Allah ketakutan dan mau kembali kepadaNya, meninggalkan kemaksiatan dan merendahkan diri dihadapanNya.” (Miftah Daris Sa’adah 1/221)
Hendaklah kita bisa mengambil peringatan ini, mulai dari diri kita, kita ingatkan diri kita dengan bertaubat dari segala dosa dan kita ingatkan keluarga kita, kemudian kita ingatkan orang lain dengan menghidupkan amar ma’ruf nahi mungkar dan saling menasehati diantara kita.
Ustadz Abdullah Roy, Lc.
Sumber: tanyajawabagamaislam.blogspot.
🔍 Arti Syirik, Doa Penangkal Tuyul, Tentang Syekh Abdul Qodir Jaelani, Lafadz Akad Nikah Bahasa Arab, Qobiltu Bahasa Arab, Hari Tasyrik Adalah Tanggal